Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image mabikori ruwada

Pharaoh : Kepemimpinan Kerajaan Baru Mesir

Sejarah | Wednesday, 21 Apr 2021, 09:13 WIB
Potret salah satu Firaun "Tutankhamun"

Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas di desa-desa sebagai kerajaan kecil dalam pemerintahan desa dikenal dengan istilah Nomen.

Setelah itu desa-desa tersebut berkembang menjadi kota dan akhirnya terjadi persatuan antara Kerajaan Mesir Hilir dan Kerajaan Mesir Hulu.

Kerajaan Mesir menjadi besar dan membangun peradaban tinggi di sekitar sungai ini yang dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Raja-raja Mesir kuno peninggalan Firaun hingga ribuan tahun dengan pemerintahan bersifat Autokrasi.

Sistem pemerintahan yang dijalankan Firaun melibatkan banyak para pejabat tinggi guna mendukung keberhasilan di ranah politik dari kalangan bangsawan yang diangkat oleh Firaun di antaranya ialah pejabat gubernur yang memerintah provinsi panglima ketentaraan hakim pengadilan dan pendeta untuk melaksanakan upacara keagamaan jabatan penting di diduduki oleh putra mahkota kerajaan dimana selanjutnya akan menjadi seorang raja yang disebut Wazir atau perdana menteri.

Firaun adalah gelar yang dalam diskusi dunia modern digunakan untuk seluruh penguasa Mesir kuno dari semua periode.

Dahulu, gelar ini mulai digunakan untuk penguasa yang merupakan pemimpin keagamaan dan politik kesatuan Mesir kuno, hanya selama Kerajaan Baru, secara spesifik, selama pertengahan dinasti kedelapanbelas.

Yang memiliki gelar Firaun pada Kerajaan Baru Mesir yaitu Tutankhamun, Ramses II, Kleopatra, Akhenaten, Hatshepsut, dan yang lainnya.

Menurut Arnold Toynbee sejarawan asal Inggris prestasi yang dicapai oleh bangsa Mesir kuno pada masa 3000-2181 SM saat diperintah oleh Firaun disebabkan oleh organisasi pemerintahan yang sentralistis.

Kehendak dan peraturan yang dijalankan terpusat dari raja segala macam kebijakan yang diambil dan diterapkan di seluruh wilayah pesisir harus berdasarkan atas persetujuan dari gubernur panglima ketentaraan dan pejabat daerah lainnya harus tunduk patuh serta menyelenggarakan perintah dari pusat Firaun sebagai raja sekaligus penguasa Mesir dianggap sebagai penjelmaan dewa dan sangat dihormati dan ditakuti oleh rakyatnya.

Firaun sebagai pemimpin kala itu mampu menunjukkan kepada rakyatnya bahwa semasa pemerintahannya kehidupan ekonomi dan sosial dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena kecakapan dan keahlian keahlian yang dimiliki olehnya secara politik pengaruhnya mampu menguasai seluruh birokrasi kerajaan yang terdiri dari para menteri dan bawahannya sehingga menjadikan posisi perawan menjadi istimewa dalam seluruh bidang kehidupan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image